Diet Shangri-la: Langsing Tanpa Diet - info dapur
Headlines News :
Home » » Diet Shangri-la: Langsing Tanpa Diet

Diet Shangri-la: Langsing Tanpa Diet

Written By Ining Pamuji Atmi on Jumat, 14 Mei 2010 | Jumat, Mei 14, 2010

Bisa langsing tanpa tersiksa lapar, tanpa olahraga, dan pantangan makanan? Nggak percaya? Temukan jawabannya dalam diet Shangri-La, terobosan baru yang mendobrak konsep diet konvensional!
Shangri-La. Nama yang cukup unik untuk sebuah program diet. Saat mendengar nama Shangri-La, mungkin Anda langsung teringat dengan nama hotel atau tempat spa. Seth Roberts, PhD, profesor psikologi dari University of California, yang merupakan pelopor diet ini memilih nama Shangri-La karena terinspirasi dari nama komunitas Himalaya dalam novel “Lost Horizon” karangan James Hilton yang merupakan sebuah tempat penuh kedamaian dan ketenangan. Diet ini dimaksudkan membuat kita berdamai dengan makanan.
Bisa dibilang diet Shangri-La adalah program penurunan berat badan paling fleksibel sampai saat ini. Tanpa makanan pantangan, tanpa menghitung-hitung kalori, tanpa perencanaan makan, tanpa resep, dan tanpa olahraga. Too good to be true?


Langsing dengan mengatur titik setel 
Selama lebih dari sepuluh tahun, Profesor Seth Roberts berusaha mencari jawaban mengapa mayoritas diet berujung pada kegagalan. Banyak metode diet yang berhasil menurunkan berat badan, tapi si pelaku diet merasa kelaparan karena harus mengurangi jumlah porsi makan. Ini menyebabkan efek yoyo karena setelah beratnya turun, pelaku diet justru ‘balas dendam’ dengan makan banyak dan beratnya kembali naik. Roberts menggunakan tubuhnya sendiri – yang memang overweight saat itu - sebagai “laboratorium percobaan”. Hasilnya, ia menemukan teori baru pengendalian berat badan dengan cara mengatur titik setel (set point) berat badan.
Titik setel berat badan adalah berat yang “diinginkan” tubuh Anda – berat badan ketika Anda tidak ambil pusing soal berapa banyak yang Anda makan. Titik setel biasanya selalu mendekati berat badan aktual (kadang agak lebih tinggi atau sedikit di bawahnya). Titik setel ini nilainya tidak tetap, dan bukan berat badan alamiah Anda. Titik setel Anda bisa naik dan turun, sebagian dipengaruhi oleh respons atas makanan yang Anda santap dan akan mempengaruhi metabolisme tubuh Anda.
Titik setel ini juga dipengaruhi oleh jenis makanan yang Anda makan. Ada makanan yang tergolong makanan tinggi titik setel – makanan ini akan membuat Anda lebih lapar dan makan lebih banyak. Ada juga makanan yang rendah titik setel – Anda akan kurang lapar setelah mengkonsumsi makanan ini dan makan lebih sedikit di jam makan berikutnya. 
Karenanya kunci sukses penurunan berat badan adalah dengan menurunkan titik setel dengan cara lebih banyak mengkonsumsi makanan yang bersifat nol-titik-setel alias menurunkan titik setel. Karena titik setel Anda turun, Anda akan merasa tidak begitu lapar, sehingga Anda makan lebih sedikit dan berat badan pun akan turun. 

Dengan metode dietnya yang baru ini, Roberts berhasil menurunkan berat badannya sebanyak 16 kg dalam waktu 3 bulan dan bisa mempertahankan berat idealnya selama 5 tahun. Hasil penelitiannya ini kemudian dipublikasikannya di berbagai jurnal ilmiah ternama seperti The Lancet dan Behavioral and Brain Sciences. Artikel-artikel tentang diet Shangri-La juga muncul di The New York Times, The Times, dan The Washington Post.

Hubungan rasa dan kalori 
Rasa suatu makanan mengontrol bagaimana makanan itu mempengaruhi titik setel. Teori ini terinspirasi dari perjalanan Roberts ke Paris pada tahun 2000. Dia kehilangan nafsu makan setelah minum soda yang belum pernah dikonsumsinya. Roberts menyadari adanya hubungan antara rasa yang tidak familiar di lidah dengan hilangnya nafsu makan. 

Roberts juga menyadari bahwa ada rasa yang bersifat lebih meningkatkan berat badan daripada rasa lainnya, dan ini berhubungan dengan kalori. Tanpa kita sadari, makanan dengan kalori tinggi justru terasa lebih enak saat disantap dan akan menaikkan titik setel Anda. Sebaliknya, makanan dengan kalori rendah yang dicerna perlahan (contohnya sayuran) terasa hambar atau bahkan tidak enak, akan menurunkan titik setel Anda. Pada kondisi normal, saat kita menyantap makanan berkalori tinggi, tubuh akan menerima asupan energi dari kalori makanan. Ini akan menyetel sistem metabolisme tubuh untuk menagih lebih banyak asupan kalori dari makanan sehingga akan menaikkan titik setel dan menimbulkan rasa lapar meskipun sudah makan banyak. 
Jika kita menilai makanan dengan skala 0 sampai 10, makanan yang bernilai 0 akan mendorong titik setel Anda ke titik nol (kurus) dan makanan yang bernilai 10 akan mendorong titik setel ke angka sangat tinggi (gemuk). Misalnya, sayuran mentah yang rendah kalori memiliki nilai 4, dan fast food yang tinggi kalori bernilai 10. Konsumsi fast food akan meningkatkan titik setel Anda, akibatnya Anda akan lapar dan makan lebih banyak fast food. Jika fast food dikombinasikan dengan sayuran, titik setel akan turun, dan Anda akan lebih cepat kenyang. Dengan menghancurkan hubungan antara sensasi rasa dengan asupan kalori (taste-calory association), tubuh tidak akan lagi menginginkan kalori tambahan.



Cukup dengan air gula dan minyak
Selain sayuran, ada dua makanan utama dalam diet Shangri-La yang bernilai 0. Makanan ini mengandung kalori tanpa rasa yang bahkan dalam jumlah sedikit pun, dapat menurunkan titik setel dan nafsu makan Anda, yaitu
  • Air gula (tanpa rasa). Anda bisa membuat air gula dari sukrosa (gula pasir) atau fruktosa (gula buah). Meski air gula rasanya manis, otak akan merespon seakan-akan air gula tidak memiliki rasa. Prinsipnya sama dengan pasien rumah sakit yang diberi makan lewat cairan infus. Mereka akan kehilangan berat badan tanpa merasa lapar. Tapi, jangan lupa ada syaratnya: gula ini harus tak berasa. Jangan menambahkan apa-apa ke dalam air gula, misalnya perasan air jeruk atau teh.
  • Air gula harus mengandung kalori tanpa meningkatkan titik setel, karena itu pemanis nonkalori atau rendah kalori seperti sukralosa, aspartam, atau stevia tidak akan ampuh digunakan.
  • Jumlah air untuk melarutkan gula tidak mempengaruhi keampuhan gula menurunkan berat badan, jadi jumlahnya terserah Anda. Aduk gula dengan jumlah air yang sanggup Anda minum dengan mudah dalam waktu ± 30 menit.
  • Untuk menghindari hubungan rasa-kalori, tidak disarankan menggu-nakan gula palem, brown sugar, sirup gula, dan madu karena memiliki sensasi rasa lain selain manis sehingga titik setel akan naik.
  • Minum air gula perlahan-lahan. Ini akan meminimalkan beban pankreas untuk memproduksi insulin agar gula darah tidak melonjak drastis.
  • Minyak tanpa rasa. Anda bisa menggunakan minyak zaitun extra-light (ELOO - extra-light olive oil), dan minyak kanola. Berbeda dengan minyak zaitun extra-virgin yang memiliki rasa tajam dan berwarna kehijauan, ELOO hampir tidak memiliki rasa dan warnanya lebih transparan. Jika minyak yang digunakan memiliki rasa yang kuat, rasa tersebut akan terhubung dengan kalori. Akibatnya minyak itu akan menaikkan titik setel Anda dan efek pengurang nafsu makannya akan berkurang. Jika Anda mulai menyukai rasa minyaknya, ganti minyak yang Anda gunakan.
Minum air gula dan minyak akan menurunkan titik setel sehingga Anda akan merasakan kurang lapar di antara jam-jam makan (menghilangkan kebiasaan ngemil), lebih sedikit berpikir soal makanan, dan pada saat makan Anda akan merasa lebih cepat kenyang. Efeknya berat badan pun ikut turun.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Mengenai Saya

Foto saya
bekasi, jawa barat, Indonesia
Bersyukurlah, sebagian perempuan Muslim masih eling (sadar, red) dan menjalani hidup dengan nilai-nilai Islam. Masih banyak Muslimah yang bangga menjalani profesi ibu rumah tangga, melahirkan banyak generasi penerus, menyibukkan diri mendidiknya menjadi anak shalih.

 
Support : Creating Website | kokar wika Template | kokar Template
Proudly powered by kokar wika
Copyright © 2011. info dapur - All Rights Reserved
Template Design by Safetyk3 Website Published by Kokar Template