Anda sering sulit berkonsentrasi, tidak bisa
mengingat nama orang, lupa dimana Anda meletakkan kunci, serta lupa
pukul berapa Anda berjanji untuk menemui seseorang? Ubah pola makan
Anda mulai dari sekarang!
Seringkali
kita menyalahkan usia pada saat mulai sering lupa akan banyak hal.
Sebenarnya masalah utamanya bukan hanya faktor usia tetapi juga
berhubungan dengan apa yang kita makan. Makanan telah diketahui
mempengaruhi fungsi otak secara langsung. Konsumsi makan yang tepat
terbukti dapat mempertajam daya ingat, meningkatkan kecerdasan,
memperbaiki mood dan stabilitas emosi, serta menjaga pikiran Anda tetap “muda”.
Rumitnya kerja otak
Saat
kita berpikir, sel-sel otak membutuhkan glukosa lebih banyak dan akan
menarik aliran darah ke arahnya. Aliran darah ini akan menuju pada area
otak spesifik yang paling aktif. Contohnya saat kita memusatkan
perhatian pada gambar, aliran darah akan meningkat ke area otak yang
terlibat dalam proses penglihatan. Sebaliknya, saat kita sulit untuk
berkonsentrasi, darah tidak mengalir ke area yang sangat membutuhkan,
tapi justru menyebar ke seluruh bagian otak sehingga kita sulit untuk
fokus.
Neurotransmiter, si pengirim sinyal
Neurotransmiter
ini terbuat dari asam amino, vitamin, dan mineral. Karena itu,
pembentukannya sangat tergantung pada makanan. Jadi, jika
nutrisi-nutrisi tersebut asupannya rendah, pembentukan neurotransmiter
akan terhambat, akibatnya proses berpikir juga ikut terganggu.
Neurotransmiter yang berpengaruhi kerja otak ada tiga, yaitu :
- Asetilkolin, bertugas mempengaruhi ingatan dan kesigapan. Terdapat dalam kuning telur, kacang tanah, gandum, hati, daging, ikan, susu, keju, dan sayuran (terutama brokoli, kol, dan kembang kol).
- Dopamin, bertugas mempengaruhi perhatian dan kemampuan belajar. Defisiensi dopamin membuat sulit fokus dan konsentrasi. Terdapat pada semua makanan sumber protein seperti daging, produk susu, ikan, kacang-kacangan, dan produk kedelai.
- Serotonin, berguna untuk konsentrasi, tapi terlalu banyak serotonin justru bisa mengacaukan perhatian dan membuat ngantuk. Serotonin juga mempengaruhi mood, nafsu makan, dan sensitivitas. Kekurangan serotonin akan menimbulkan rasa sedih, depresi, cemas, dan malas. Seretonin terdapat pada makanan sumber karbohidrat seperti kentang, sereal, roti, dan sayuran.
Makanan terbaik untuk otak
- Karbohidrat kompleks, penyuplai energi otak. Dalam
hal mendukung kerja otak, yang perlu dikonsumsi adalah karbohidrat
kompleks karena membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna sehingga
glukosa sebagai energi otak dipasok secara stabil dan bertahap. Efeknya
akan membantu memusatkan pikiran untuk belajar dan memudahkan
penyerapan pelajaran. Sumber karbohidrat kompleks adalah serealia utuh (whole grains), polong-polongan, buah, dan sayuran.
- Lemak esensial, pendongkrak kinerja otak.
Konsumsi makanan kaya omega 3 akan meningkatkan kapasitas otak,
konsentrasi, dan kewaspadaan. Sumber asam lemak omega 3 adalah ikan
seperti salmon, tuna, sardin, dan makarel. Disarankan untuk
mengkonsumsi ikan kaya omega 3 sebanyak 2-3 kali dalam seminggu.
- Asam amino, bahan penyusun neurotransmiter.
Kekurangan asam amino akan menyebabkan depresi, lesu, sulit mengingat
dan berkonsentrasi. Cara terbaik untuk menjaga keseimbangan asupan asam
amino adalah dengan mengkonsumsi makanan sumber protein, seperti
kacang-kacangan, ikan, dan ayam.
- Vitamin dan mineral, nutrisi kunci bagi otak.
Dibutuhkan untuk membantu proses pengubahan glukosa menjadi energi,
asam amino menjadi neurotransmiter, dan asam lemak menjadi lemak
esensial. Yang termasuk nutrisi kunci ini adalah vitamin B, vitamin C,
vitamin E, mineral magnesium, besi, seng, dan mangan. Vitamin B,
terutama B6, yang banyak terkandung dalam kacang-kacangan, bekerja sama
dengan vitamin C dalam proses pembentukan neurotransmiter otak.
- Antioksidan, si pelibas radikal bebas.
Antioksidan bertugas melawan radikal bebas perampok ingatan yang dapat
merusak sel otak. Salah satu pangan sumber antioksidan sahabat otak
adalah teh dan cokelat. Teh mengandung antioksidan
katekin yang dapat meningkatkan aliran darah pembawa oksigen ke otak.
Teh juga mengandung kafein yang bisa memperbaiki memori, fokus, dan mood. Sedangkan cokelat pekat (dark chocolate) kaya akan antioksidan dan kafein yang bisa membantu meningkatkan konsentrasi dan fokus.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !