Manfaat Beligu - info dapur
Headlines News :
Home » » Manfaat Beligu

Manfaat Beligu

Written By Ining Pamuji Atmi on Jumat, 14 Mei 2010 | Jumat, Mei 14, 2010

Bila dulu hanya dikenal sebagai obat panas dalam, herba yang terlupakan ini mulai diandalkan untuk mengatasi kerusakan ginjal, radang usus, dan menguatkan paru-paru. Sebuah penelitian bahkan menemukan beligu berpotensi menjadi obat diabetes.
Ungkapan ”Jangan pernah menghakimi sesuatu dari penampilan luarnya”, tampaknya berlaku di dunia herba. Tak dapat disangkal penampilan buah herba yang satu ini memang kurang menarik. Warnanya hijau pudar, bentuknya tidak eksotik, terkesan sederhana. Daya tarik fisik yang dimilikinya hanyalah bedak putih tebal, yang melapisi seluruh permukaan kulitnya. 
Namun di balik penampilannya tersebut, ia memiliki keistimewaan tersendiri. Hampir seluruh buah mulai dari kulit, daging, hingga biji bisa dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai penyakit. 

Sayuran dan bahan manisan
Sayangnya di Indonesia, popularitas beligu justru tenggelam. Bila dulu nenek kita di kampung rajin menyajikan potongan daging buahnya dalam sayur bening atau bobor (sejenis sayuran bersantan dengan bumbu kencur), saat ini beligu jarang dihidangkan lagi di meja makan. Padahal, beligu masih banyak ditemukan di pasar-pasar tradisional.
Kalau pun ada yang masih setia mengolahnya jadi beberapa jenis makanan, mungkin mereka adalah masyarakat etnis Tionghoa dan keturunan India. Menurut Dr Sisilia Indradjaja, MHM, dokter yang mendalami herba dan Traditional Chinese Medicine (TCM), dalam kehidupan sehari-hari kalangan etnis Tionghoa di Jakarta masih sering memasak sup beligu. ”Manisan beligu -berasal dari daging buah beligu yang dikeringkan- yang disebut tangkwe juga masih sering dijumpai pada momen-momen pergantian tahun,” tuturnya. 


Kaya senyawa berkhasiat
Bisa dimaklumi bila beligu banyak diminati sebagai bahan makanan. Daging buahnya sangat renyah, namun tak mudah lembek saat dimasak. Sebagai kudapan, beligu yang dikeringkan tidak perlu dibubuhi gula karena sudah manis dari sono-nya. Selain itu, mengkonsumsi beligo sama saja memasok makanan sehat bagi tubuh. 
Pasalnya, beligu kaya dengan senyawa berkhasiat seperti antioksidan (polifenol dan flavonoid), tanin, miosin, dan asam lemak yang berperan dalam regenerasi sel sekaligus menghaluskan kulit. Beligu juga mengandung kukurbitin dan vitelin, senyawa aktif yang berperan sebagai anti alergi. Senyawa ini jarang didapatkan dari herba lain.


Andalan untuk panas dalam
Namun bila beligu juga dimanfaatkan dalam TCM dan pengobatan Ayurveda di India sejak ratusan tahun yang lalu, tentu alasannya tidak hanya itu. Secara turun temurun, beligu terbukti ampuh mengatasi gejala panas dalam seperti demam, radang tenggorokan, batuk, bibir pecah-pecah, jerawat, anyang-anyangan, dan sembelit. 
Menurut Dr Sisilia, beligu tergolong herba yin yang bersifat mendinginkan. ”Gejala-gejala penyakit yang disebabkan oleh adanya panas berlebihan, akan diredam dengan herba yang bersifat yin tersebut,” tuturnya. Dengan cara ini, beligu mengembalikan keseimbangan yin (dingin) dan yang (panas) di dalam tubuh. Demam, radang tenggorokan, dan jerawat pun bisa diredam.
”Setelah yin dan yang seimbang,” Dr Sisilia melanjutkan, ”sifat lain khas beligu yang bekerja adalah sifat manisnya. Dalam prinsip TCM, manis mempunyai efek melubrikasi organ sehingga efektif mengatasi batuk kering.”


Mengatasi gangguan ginjal, radang paru...
Herba yang bersifat manis dan dingin, juga berkhasiat melancarkan air seni (diuretik). Dengan khasiatnya itu, wajar bila beligu diunggulkan sebagai penggelontor batu ginjal sekaligus memperbaiki fungsi ginjal.
Secara ilmiah, efektivitas beligu sebagai penguat ginjal pernah diteliti oleh Dong Mingyu dan rekan-rekannya dari Institute of Feed and Food, Jiangsu Academy of Agriculture Science, Nanjing, Cina. Dalam penelitian yang dilakukan pada tikus, Mingyu menemukan bahwa jus dan ekstrak beligo terbukti melancarkan buang air kecil, mengurangi persentase kerusakan ginjal yang disebabkan oleh zat kimia mercuric chloride, sekaligus menurunkan kadar kreatinin secara signifikan. Menurunnya angka kreatinin merupakan pertanda bahwa fungsi ginjal membaik.
”Namun dibandingkan khasiat-khasiat lainnya, belakangan beligu banyak dicari untuk mencegah radang paru,” tutur Iwan Setiadi (76 tahun), pemilik toko herba Babah Kuya di Bandung. Ia menceritakan, para pencari beligu didominasi oleh perokok dan pengendara motor.
Selain bekerja melalui meridian paru, beligu juga beraksi melalui meridian usus. ”Dengan mekanisme yang sama, beligu menyembuhkan peradangan di usus yang disebabkan oleh panas dalam, ” tutur Dr Sisilia.
Dalam pengobatan Ayurveda, beligu juga dimanfaatkan untuk mengatasi radang lambung yang disebabkan oleh stres. Dalam penelitian yang dimuat dalam The Journal of Ethnopharmacology (volume 78: Desember 2001), konsumsi beligu dalam bentuk jus segar, sulingan, dan alkohol mampu mengurangi luka lambung secara signifikan. Diduga, hal ini disebabkan oleh komponen dalam beligu yang bersifat anti ulcerogenic (anti luka). 

Harapan baru untuk obat diabetes?
Belum lama ini, sekelompok peneliti dari India juga menemukan potensi beligu sebagai obat diabetes. Penelitian yang dilakukan oleh GR Battu dan rekan-rekannya dari University College of Pharmaceutical Science, India, menemukan bahwa senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan steroid yang terdapat dalam beligu mempunyai kemampuan untuk menurunkan kadar gula darah.
Dalam penelitian yang dilakukan pada tikus diabetes, flavonoid dalam beligu mampu mempercepat regenerasi sel beta pada pankreas yang rusak, sehingga memulihkan pankreas untuk kembali berfungsi memproduksi insulin. Selain itu, beligu juga mampu menghambat mekanisme re-absorpsi glukosa di dalam ginjal. Kemampuan ini, diduga berperan dalam menurunkan kadar gula dalam darah. 
Meskipun begitu, Dr Sisilia masih meragukan efektivitas beligu sebagai obat diabetes. ”Penelitian yang lebih mendalam mengenai beligu sebagai obat diabetes masih diperlukan, karena herba ini mempunyai cita rasa yang manis. Kalau ada komponen tertentu yang berkhasiat, mungkin harus diekstrak terlebih dahulu,” komentarnya.

Biji dan kulitnya lebih hebat
Anda sudah terpesona pada beligu? Setelah mengolah daging buahnya menjadi berbagai jenis masakan, sisihkan juga biji dan kulitnya untuk dikeringkan, simpan di stoples, lalu jadikan cadangan untuk sewaktu-waktu diperlukan, karena ternyata, biji dan kulitnya mempunyai efektivitas yang jauh lebih kuat dengan khasiat yang sama. ”Dalam TCM, daging buah beligu memang hanya berperan sebagai makanan kesehatan. Bila ingin memanfaatkannya sebagai obat, yang dipakai justru biji (disebut dong gua ren) dan kulitnya (disebut dong gua pi),” tutur Dr Sisilia.
Berbeda dengan daging buah beligu yang bebas dikonsumsi, biji dan kulit beligu dibatasi dosisnya. ”Dalam bentuk kering, bijinya bisa dikonsumsi sebanyak 10-30 g setiap hari. Sementara kulitnya cukup 15 g saja,” kata Dr Sisikia. Cara mengkonsumsinya sama seperti herba kering lainnya, yaitu direbus bersama 2 gelas air di atas api kecil hingga airnya menyusut tinggal satu gelas. Minum setelah mencapai suhu ruang.
Pembatasan dosis tersebut berkaitan erat dengan efek diuretik yang dimiliki oleh beligu. Bila terlalu banyak, bisa menyebabkan dehidrasi. ”Terlalu banyak herba yin juga mengakibatkan pencernaan menjadi macet. Gejalanya berupa begah, kembung, dan mual. Mengatasinya mudah saja, yaitu konsumsi herba yang bersifat yang seperti jahe,” tutur Dr Sisilia. 
Hanya satu kekurangan dari herba ini. Beligu tidak mempunyai sifat anti bakteri, sehingga tidak bisa dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit infeksi seperti demam atau batuk yang disebabkan kuman. Meskipun demikian, jangan patah hati. Anda masih bisa mengkonsumsi beligu bersama bawang putih sebagai sup, atau bersama kunyit sebagai kare.(N) 
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Mengenai Saya

Foto saya
bekasi, jawa barat, Indonesia
Bersyukurlah, sebagian perempuan Muslim masih eling (sadar, red) dan menjalani hidup dengan nilai-nilai Islam. Masih banyak Muslimah yang bangga menjalani profesi ibu rumah tangga, melahirkan banyak generasi penerus, menyibukkan diri mendidiknya menjadi anak shalih.

 
Support : Creating Website | kokar wika Template | kokar Template
Proudly powered by kokar wika
Copyright © 2011. info dapur - All Rights Reserved
Template Design by Safetyk3 Website Published by Kokar Template