Jeruk nipis, daun sirih, dan lidah buaya terbukti mencegah penyakit serius yang diawali oleh masalah gigi dan gusi.
Pernahkah
Anda memperhatikan para bajak laut dalam cerita dongeng atau film?
Mereka selalu digambarkan bergigi tanggal (berwarna coklat!), serta bau
mulut. Konon, penyebabnya karena mereka selalu berlayar, sehingga sulit
menemukan buah jeruk.Meski tidak diketahui waktu persisnya, seorang pelaut Inggris membuktikan kebenarannya tanpa sengaja. Saat bersandar di suatu tempat, ia menemukan buah sejenis jeruk berwarna hijau. Belakangan, jeruk itu diketahui bernama Citrus angustifolia (di Indonesia disebut jeruk nipis). Saking asamnya, buah itu tidak dimakan, melainkan hanya dihisap-hisap sarinya sambil dioles-oleskan pada gusinya yang sering berdarah.
Dalam waktu singkat, gusinya menjadi cepat sembuh dan mulutnya terasa lebih segar. Setelah itu, ia rajin mengulangi hal yang sama, sehingga giginya menjadi lebih cemerlang, dan gusinya tidak pernah bermasalah lagi.
Tiga herbal raja antioksidan
Berawal dari sini, berbagai penelitian pun dilakukan, dan ternyata benar: jeruk nipis mempunyai khasiat hebat untuk merawat gigi dan mulut. Khasiat jeruk nipis tidak terlepas dari zat aktif yang terkandung di dalamnya, antara lain; flavonoid, fenol, tanin, asam askorbat, asam sitrat, dan lain-lain. Menurut Dr Setiawan Dalimartha, dokter ahli herba di Jakarta, flavonoid berperan penting sebagai antioksidan, menghentikan pendarahan, serta meningkatkan penyerapan vitamin C ke dalam tubuh.
Bila ingin mendapatkan manfaat serupa tanpa harus susah payah menahan asam, kita bisa melirik daun sirih (Piper betle), yang sudah dimanfaatkan sejak tahun 600 SM dan terbukti berkhasiat menguatkan gigi, menyehatkan gusi, dan mencegah bau mulut dengan jurus utama membunuh kuman. Tidak lain, karena daun asal India ini kaya kandungan atsiri, tanin, terpennena, estragol, hidroksikavicol, kavicol, kavibetol, dan senyawa aktif lain yang dapat berperan sebagai antiseptik, sekaligus antiradang.
Manfaat serupa juga dimiliki oleh lidah buaya (Aloe vera) yang telah dikenal di zaman Mesir kuno (sekitar 1500 SM) sebagai obat sakit gigi. Lendir lidah buaya yang berwarna bening mengandung banyak zat aktif seperti ; lignin, saponin, anthraguinine, acemannan, tanin, dan salisilat yang berperan sebagai antiradang, antiseptik, antibakteri, sekaligus antibiotik alami.
Agar hasilnya lebih optimal, selain jeruk nipis, daun sirih, dan lidah buaya, untuk merawat gigi agar tetap sehat, kita juga bisa menambahkan garam dapur untuk berkumur. Menurut Prof Dr Edi Hartini Sundoro, SpKG, garam bersifat alkali (basa), hingga membantu menormalkan keseimbangan asam basa di dalam mulut dan mencegah timbulnya plak dan gigi berlubang.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !