Terung - info dapur
Headlines News :
Home » » Terung

Terung

Written By Ining Pamuji Atmi on Jumat, 30 April 2010 | Jumat, April 30, 2010

Di dunia kuliner, terung yang dikenal dengan nama eggplant (versi Amerika) atau aubergine (versi Inggris) memiliki popularitas yang tidak bisa diremehkan. Jika di Indonesia terung dimusuhi pria dan dipandang sebelah mata, sebaliknya di negara Eropa dan negara tetangga Asia, para prianya tak berpantang makan terung. Bahkan terung termasuk sayuran favorit dan bergengsi.

Hampir setiap negara di dunia memiliki hidangan terung yang khas dan unik, misalnya ratatouille (tumisan terung, sukini, dan paprika) dari Perancis, moussaka (terung panggang lapis keju) dari Yunani, caponnata (tumisan terung dengan acar sayuran) dari Italia, dan imam bayildi (terung isi yang dimasak dengan minyak zaitun dan tomat) dari Turki. Tak hanya populer sebagai makanan, sayuran berdaging lunak seperti spons ini juga dimanfaatkan sebagai obat untuk mengatasi berbagai penyakit sejak ribuan tahun yang lalu, mulai dari obat sakit gigi hingga antikanker.


Raja sayuran dari India
Sayuran bernama latin Solanum melongena ini adalah tanaman asli dari kawasan Asia Selatan dan Timur - terutama India, Srilanka, dan Birma - dan sudah dibudidayakan sejak masa prasejarah. Di India, terung yang dikenal dengan nama brinjal, dipandang sebagai raja sayuran (king of vegetables) karena rasanya enak dan bisa digunakan di hampir semua masakan khas India sehari-hari dan makanan untuk perayaan.

Dari sana, terung kemudian disebarkan ke China pada masa pemerintahan Dinasti Sung, sekitar abad ke-5. Saat itu, terung tak hanya dimanfaatkan sebagai makanan, tapi juga sebagai obat untuk mengobati berbagai penyakit. Selanjutnya, pada abad ke-14, terung mulai dikenal di kawasan Mediterania dan Eropa oleh orang Arab.

Tidak bikin ‘loyo’ kaum Adam
Sejak berabad-abad lalu, terung sudah dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Penduduk Malaysia menggunakan terung untuk obat sakit gigi. Di Filipina daun terung dipakai untuk menyembuhkan gusi bengkak, radang pada mulut, dan kompres untuk luka bakar ringan. Sedangkan di Korea, terung yang telah dikeringkan digunakan sebagai obat sakit pinggang, encok, nyeri, pinggang terasa kaku, dan campak.
Karena  penampilannya yang lunak setelah dimasak, makan terung dikabarkan bisa bikin pria ketularan ‘loyo’ dan tak bergairah. Alhasil, kebanyakan pria merasa khawatir saat disodori hidangan dari terung. Padahal ini cuma mitos belaka dan tak terbukti kebenarannya. Sebaliknya, terung justru bermanfat dalam urusan seks. Dalam pengobatan Hindu kuno, terung diandalkan sebagai sayuran pembangkit gairah seksual. Di Eropa, terung mendapat julukan apel cinta (apple of love) dan sangat populer sebagai buah afrodisiak sejak tahun 1600-an. Ini karena terung mengandung flavonoid yang berkhasiat sebagai antioksidan dan melancarkan sirkulasi darah sehingga baik untuk mengatasi disfungsi ereksi yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah.
Bagi kaum hawa, terung punya manfaat tersendiri. Sayuran ini mengandung asam folat yang sangat dibutuhkan oleh wanita hamil dan janin yang dikandungnya. Asam folat berperan dalam mencegah kerusakan otak bayi di dalam kandungan. Air rebusan akar terung juga dipercaya sebagai tonik bagi wanita setelah proses persalinan.
Terung juga bisa diandalkan untuk urusan kecantikan. Wanita Eropa sering memanfaatkan terung untuk memutihkan dan menghaluskan kulit, serta menghilangkan jerawat. Caranya, terung dihaluskan bersama yogurt tawar, lalu diusapkan ke seluruh wajah dan leher. Diamkan selama 20-30 menit, lalu bilas wajah hingga bersih.

Ada antioksidan di kulitnya
Jangan buang kulit terung karena kulit terung mengandung nasunin, flavonoid yang berperan sebagai antioksidan kuat pengikat radikal bebas. Menurut penelitian di University of California, Amerika Serikat, nasunin terbukti dapat melindungi membran sel otak dari kerusakan akibat radikal bebas. Penelitian di Department of Nutritional Science, Jepang juga menemukan bahwa kandungan nasunin dalam terung bermanfaat menghambat proses angiogenesis, yaitu proses yang mendukung pertumbuhan dan penyebaran sel kanker dengan memasok oksigen dan nutrisi untuk sel kanker. (N)


Penulis : Anjelita Noverina
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Mengenai Saya

Foto saya
bekasi, jawa barat, Indonesia
Bersyukurlah, sebagian perempuan Muslim masih eling (sadar, red) dan menjalani hidup dengan nilai-nilai Islam. Masih banyak Muslimah yang bangga menjalani profesi ibu rumah tangga, melahirkan banyak generasi penerus, menyibukkan diri mendidiknya menjadi anak shalih.

 
Support : Creating Website | kokar wika Template | kokar Template
Proudly powered by kokar wika
Copyright © 2011. info dapur - All Rights Reserved
Template Design by Safetyk3 Website Published by Kokar Template