POMELO

Selain populer sebagai buah meja, diolah menjadi campuran salad atau rujak, jeruk bongsor dengan rasa kombinasi manis, asam, plus sedikit pahit ini ternyata juga bermanfaat bagi kesehatan jantung karena kandungan seratnya yang tinggi. Selain itu pomelo masih mempunyai macam-macam nutrisi yang mampu melindungi kesehatan Anda dari serangan berbagai penyakit.

Nenek moyang jeruk dari Asia

Citrus maxima alias pomelo adalah jeruk terbesar di dunia dan dianggap sebagai nenek moyang keluarga jeruk lainnya. Jeruk raksasa ini berasal dari kawasan Asia Tenggara, terutama Indonesia dan Malaysia, serta China. Pomelo bahkan sudah disebutkan dalam catatan sejarah China kuno yang berusia 2200 SM. China memang dianggap sebagai negara asal jeruk, termasuk pomelo. Bagi bangsa China, jeruk dianggap sebagai lambang kemakmuran dan masa depan yang cerah. Mereka percaya akan memperoleh keberuntungan bila makan jeruk pada saat tahun baru China.

Ada dua jenis pomelo yaitu yang berdaging putih atau kuning pucat dan yang berdaging merah. Buah yang beratnya bisa mencapai 1 - 2 kg ini memiliki kulit luar berwarna hijau pucat atau kuning yang sangat tebal tapi lembut seperti spons. Rasa pahit pomelo berasal dari seratnya yang sangat banyak, karenanya seringkali serat ini dibuang sebelum dikonsumsi. Padahal khasiat pomelo dalam melindungi kesehatan jantung justru terdapat dalam serat pelapis yang berwarna putih itu.

Yang merah lebih berkhasiat

Seperti jeruk lainnya, pomelo merupa-kan sumber vitamin C yang bermanfaat sebagai antioksidan pelindung tubuh dari serangan radikal bebas, meningkatkan imunitas, dan mengurangi risiko kanker. Efek antikanker ini semakin dahsyat dengan adanya kandungan antioksidan lainnya seperti flavonoid limonoid, likopen, dan betakaroten (provitamin A) yang banyak terkandung dalam pomelo, terutama yang berdaging buah warna merah.

Limonoid adalah fitokimia yang bermanfaat sebagai anti-virus, antibakteri, dan antikanker. Sedangkan likopen merupakan pigmen utama pemberi warna merah pada daging buah pomelo, sekaligus berperan sebagai antioksidan kuat. Tak tanggung-tanggung aktivitas antioksidan likopen bahkan 10 kali lebih kuat dibandingkan vitamin E yang juga terkenal sebagai antioksidan. Efek antioksidan likopen akan bertambah dahsyat jika bersinergi dengan betakaroten yang juga banyak dikandung pomelo. Efek antikanker dari likopen telah dibuktikan oleh banyak penelitian. Salah satunya adalah penelitian di Universitas Yale, Amerika Serikat, yang menunjukkan bahwa pria yang mengkonsumsi likopen dalam jumlah banyak memiliki risiko lebih rendah terkena kanker, khususnya kanker prostat. Likopen juga bermanfaat mencegah oksidasi kolesterol jahat LDL (low density lipoprotein) yang dapat mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah penyebab stroke dan serangan jantung.

Kandungan vitamin C dalam pomelo juga berperan menjaga kesehatan gusi. Peneliti dari Universitas Friedrich Schiller, Jerman, menemukan bahwa konsumsi pomelo setiap hari selama dua minggu memberikan dampak positif pada orang yang mengalami kerusakan gusi yang cukup parah. 

Penelitian yang dimuat dalam BBC News ini juga meng-ungkapkan bahwa kandungan vitamin C dalam pomelo berefek ganda bagi para perokok karena merokok merupakan salah satu penyebab kerusakan gusi; dan peningkatan kadar vitamin C di dalam darah dapat memperbaiki jaringan yang rusak akibat radikal bebas dari asap rokok sekaligus mencegah kanker. Karenanya para perokok sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi dua juring (helai dalam buah) pomelo setiap hari.

Penulis : Anjelita Noverina