Anda mungkin tidak mengira atau tidak mengetahui bahwa petai berkadar tinggi serat. Selain itu, di dalam biji petai terdapat kandungan tiga jenis gula yaitu glukosa, sukrosa, dan fruktosa.Kombinasi gula dan serat tersebut menghasilkan energi siap pakai, sehingga menjadikan petai sebagai sumber energi instan (142 kkal per 100 biji petai) yang handal dan tahan lama. Energi tersebut yang cukup signifikan dapat bertahan selama sekitar 90 menit. Itulah sebabnya petai sering digunakan dalam menyusun menu-menu untuk atlet dan pekerja lapangan.
Menurut kedokteran Cina, petai termasuk buah “dingin”, yaitu energi yang dimilikinya bersifat yin. Karena itu petai dipercaya mampu menurunkan suhu tubuh dan emosi. Juga dianggap mampu menenangkan perut dan saraf.
Sedangkan kandungan serat yang tinggi dengan tekstur yang lembut menyebabkan petai sangat baik untuk kesehatan saluran pencernaan. Petai juga mampu menetralkan asam lambung dan mengurangi iritasi lambung dengan cara melapisi permukaan dalam lambung. Petai juga mempunyai efek antacid. Jadi jika Anda merasa dada panas disebabkan kebanyakan makan, santaplah petai untuk mengurangi rasa tidak nyaman tersebut.
Hasil penelitian di Barat menunjukkan bahwa dibanding dengan buah apel, petai berkadar protein empat kali lipat lebih tinggi, karbohidrat dua kali lipat, fosfor tiga kali lipat (115 mg per 100 biji), vitamin A (200 IU per 100 biji) dan zat besi (1,2 mg per 100 biji) lima kali lipat. Sedangkan vitamin C 46 mg per 100 biji.
Di Barat petai mendapat julukan “the most horrible food in the world”. Apa penyebab bau yang menghebohkan itu? Asam-asam amino yang terkandung dalam petai yang didominasi oleh asam amino yang mengandung unsur sulfur! Ketika terdegradasi menjadi komponen yang lebih kecil, asam amino tersebut akan menghasilkan bau yang menyengat. Salah satunya gas H2S (hydrogen sulfide) yang baunya seperti kentut.
Bau petai memang sangat mengganggu, terutama bagi mereka yang tidak menyukai petai. Baunya menyebar dari mulut ketika mengobrol dan dari jamban ketika buang air kecil yang tidak sempurna mengguyurnya. Namun nenek moyang kita mempunyai cara yang cukup ampuh untuk mengurangi bau petai, walau secara ilmiah belum dibuktikan. Konsumsilah mentimun setelah menyantap petai, maka bau petai di mulut Anda tidak lagi menyengat. Atau kulumlah sedikit bubuk kopi selama beberapa menit. Bau petai juga bisa dikurangi dengan memasaknya agak lama. (N)
Penulis : Ambar/Srikandi Waluyo
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !