Mungkin masih banyak orang yang mengerutkan kening ketika mendengar namanya yang asing di telinga. Bagi yang sudah mengenalnya, kefir sering disangka sama dengan yogurt. Padahal, tidak begitu kenyataannya. Meskipun sama-sama hasil fermentasi susu, kefir berbeda dengan yogurt. Bahkan banyak hasil penelitian yang menyatakan bahwa kefir memiliki khasiat yang lebih ampuh dibandingkan yogurt. Benarkah demikian?
Hadiah dari Nabi
Kefir merupakan minuman hasil fermentasi susu dengan bibit kefir (kefir grains) yang berasal dari kawasan pegunungan Kaukasus (bagian wilayah Rusia) di Eropa Timur. Konon menurut sejarah, awalnya bibit kefir berasal dari daerah Timur Tengah. Nabi Muhammad membawa dan memberikan bibit kefir kepada rakyat Kaukasus sebagai hadiah yang akhirnya menjadi semacam pusaka yang diwariskan turuntemurun dari generasi ke generasi. Rakyat Kaukasus menggunakan bibit kefir tersebut untuk mengawetkan susu. Kata ‘kefir’ sendiri berasal dari bahasa Turki yang artinya sehat dan panjang umur. Mungkin ini merujuk kepada
penduduk Kaukasus yang umumnya sehat, awet muda, dan berumur panjang karena mengkonsumsi kefir
secara teratur. Awalnya keberadaan kefir tetap menjadi rahasia di kalangan
rakyat Kaukasus. Pada awal tahun 1900, wanita Rusia bernama Irina Sakharova berhasil membujuk Pangeran Kaukasus untuk memberikan bibit kefir yang kemudian dibawanya ke Moskow. Kemudian kefir menjadi minuman populer yang diproduksi dan diperdagangkan dalam jumlah besar di Rusia. Baru pada awal abad pertengahan, kefir mulai menyebar dan dikonsumsi di berbagai penjuru
dunia.
Gampang membuatnya
Cara membuat kefir sangat mudah sehingga dapat dilakukan dalam skala rumahtangga, yaitu dengan menambahkan bibit kefir ke dalam susu sapi, kambing atau domba dan dibiarkan selama 24 jam pada suhu kamar. Setelah itu, pisahkan cairan susu yang telah difermentasi (=kefir) dengan bibit
kefir dan kefir pun siap dikonsumsi. Apa sebenarnya bibit kefir itu? Bibit kefir terdiri atas butiran seukuran biji gandum sampai biji kenari yang berwarna putih, lembut, kenyal dan membentuk gumpalan yang mirip dengan kembang kol. Butiran-butiran ini hidup dan bisa terus tumbuh dari ukuran sangat kecil menjadi besar selama masa inkubasi. Sebanyak 50 g butiran kefir basah dapat tumbuh menjadi dua kali lipat dalam 7 - 10 hari jika dipindahkan ke dalam 500 ml susu segar enam kali seminggu. Butiran-butiran bibit kefir ini mengandung campuran berbagai bakteri dan kamir (ragi) yang dikelilingi oleh gumpalan gula
polisakarida yang disebut kefiran.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !